Tangisan Angin


Tangisan Angin 

 

Karya : Talita Varianty Rahmah
 
Sendiri ku taklukan cahaya
Zaman berlari menyongsong hari
Perputaran pijakan kaki terulang kembali
Mungkin sampai ku menjaring maut                                                       

Mimpi bergejolak dalam singgahsana ku
Kapas putih dilangit ungu menaungi  jalan ku

Saat ku menoleh  ke damainya hati
Sungguh ku takjub pada secercah pelangi
Cinta dan keindahanmu berpadu dalam kesempurnaan
Tiada kuberpaling, tiada ku berhenti
Memuja kau warna hidupku

Aku adalah permadani hijau…
Tempat kakimu berpijak
Aku adalah petang jingga…
Dimana kau adalah bagian dariku
Aku adalah angin…
Menyejukan setiap kehadiranmu

Hari menggapai hari
Detik meniup detik
Menit pun ikut pergi
Pergantian waktu yang tak abadi

Badai dengan semeraut amarahnya
Memudarkan warnamu…
Pelangiku
Menghapus senyumu…
Pelangiku
Menyembunyikan jiwamu…
Dariku

Tanpa sempat kau labuhkan
Perahu kertas kata-kata yang selalu kunanti
Tanpa sempat kau terbangkan
Burung kertas salam perpisahan

Gelap malam menutup jingga
Sunyi sepi tiada yang menemani
Angin telah kehilangan warna hidupnya
Sejak petir badai merenggutmu
Angin hanya bisa memandang elokmu
Dalam khayal yang mustahil dapat diraih

Hening menjeritkan simfoninya
Menciptakan alunan tangisan angin

Tangisan angin, sebuah kata yang melukiskan rasaku
Tangisan angin, mengukir kepasrahan hatiku
Tangisan angin, menjadi saksi ku tak bisa menggapai pelangiku



Copyright 2009 Talita Varianty Rahmah. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates