Tangisan Angin
Karya : Talita Varianty Rahmah
Sendiri ku taklukan cahaya
Zaman berlari menyongsong hari
Perputaran pijakan kaki terulang kembali
Mungkin sampai
ku menjaring maut
Mimpi bergejolak dalam singgahsana ku
Kapas putih
dilangit ungu menaungi jalan ku
Saat ku
menoleh ke damainya hati
Sungguh ku
takjub pada secercah pelangi
Cinta dan
keindahanmu berpadu dalam kesempurnaan
Tiada
kuberpaling, tiada ku berhenti
Memuja kau warna
hidupku
Aku adalah
permadani hijau…
Tempat kakimu berpijak
Aku adalah
petang jingga…
Dimana kau
adalah bagian dariku
Aku adalah
angin…
Menyejukan
setiap kehadiranmu
Hari menggapai
hari
Detik meniup
detik
Menit pun ikut
pergi
Pergantian waktu
yang tak abadi
Badai dengan
semeraut amarahnya
Memudarkan warnamu…
Pelangiku
Menghapus
senyumu…
Pelangiku
Menyembunyikan
jiwamu…
Dariku
Tanpa sempat kau
labuhkan
Perahu kertas
kata-kata yang selalu kunanti
Tanpa sempat kau
terbangkan
Burung kertas salam
perpisahan
Gelap malam
menutup jingga
Sunyi sepi tiada
yang menemani
Angin telah
kehilangan warna hidupnya
Sejak petir
badai merenggutmu
Angin hanya bisa
memandang elokmu
Dalam khayal
yang mustahil dapat diraih
Hening
menjeritkan simfoninya
Menciptakan
alunan tangisan angin
Tangisan angin,
sebuah kata yang melukiskan rasaku
Tangisan angin,
mengukir kepasrahan hatiku
Tangisan angin,
menjadi saksi ku tak bisa menggapai pelangiku